Remote jaringan mengirimkan berupa routing table baik dengan mengkonfigurasi rute statis atau protokol routing dinamis. Ketika IOS mempelajari tentang remote jaringan dan interface yang akan digunakan untuk mencapai jaringan tersebut, ia menambahkan rute yang dilalui ke dalam routing table.
Sebuah rute statis mencakup alamat jaringan dan subnet mask dari jaringan , bersama dengan alamat IP dari router next-hop atau interface yang digunakan. Routing statis ditandai dengan kode S dalam tabel routing.
Kapan Gunakan Rute Statis?
Rute statis harus digunakan dalam kasus-kasus berikut:
- Sebuah jaringan terdiri dari hanya beberapa router. Menggunakan protokol routing yang dinamis dalam kasus ini tidak bermanfaat besar. Sebaliknya, routing dinamis memerlukan administrative yang lebih bahwa dapat berdampak overhead.
- Sebuah jaringan terhubung ke Internet hanya melalui satu ISP. Tidak perlu untuk menggunakan protokol routing dinamis di link ini karena ISP merupakan satu-satunya titik keluar ke Internet.
- Sebuah jaringan besar dikonfigurasi dalam topologi hub-and-spoke. Sebuah topologi hub-and-spoke terdiri dari lokasi pusat (hub) dan beberapa lokasi cabang (jari-jari), dengan masing-masing hanya memiliki satu sambungan ke hub. Menggunakan routing dinamis tidak perlu karena setiap cabang memiliki hanya satu jalur ke tujuan-melalui lokasi pusat.
Gambar Topologi Hub-and-Spoke
Nah setelah membaca beberapa penjelasan seputar static routing seperti di atas sekarang kita mencoba kasus seperti berikut ini :
Rancangan jaringan dalam packet tracert Lanjutkan membaca “Statis Routing Cisco Packet Tracer” →